Assalaamu’alaikum wr wb

digital-magazine-300x2251Mengirimkan karya tulis kita ke media massa, memang gampang-gampang susah. Gampangnya sebenarnya tinggal kirim saja. Percaya diri dengan karya yang berhasil kita tulis. Tapi susahnya adalah tak selalu setiap karya yang kita kirim langsung dimuat, bahkan ada yang sudah mencoba puluhan kali tetap saja tidak pernah dimuat. Terlepas dari “takdir”, tapi yang jelas menembus media massa insya Allah bisa disiasati. Jadi, selain semangat dan doa, juga ada poin-poin penting yang perlu diusahakan dan diketahui berkaitan dengan naskah yang dikirim ke berbagai media massa. Beberapa tips ini barangkali bisa menjadi inspirasi untuk bisa menembus ‘keangkeran’ media massa, baik daerah maupun nasional, bahkan mungkin internasional:

  1. Mengenal media massa
    1. Mendata media massa mana saja yang menjadi target pengiriman karya, lengkap dengan alamat surat dan e-mail bila perlu. Baik media massa cetak, elektronik, maupun internet.
    2. Sangat disarankan untuk mengetahui karakter dan sasaran utama pembaca media tersebut. Ini penting agar karya kita tidak salah kirim.
    3. Jika dikirim ke media massa cetak harian, pilih rubrik-rubrik yang bisa menerima naskah dari luar (pembaca) media tersebut dan hari apa media tersebut memuat lebih banyak naskah dari pembacanya.
    4. Bila perlu bertanya ke redaktur media massa cetak (koran, majalah, dan tabloid) tentang panjang tulisan (dihitung jumlah halaman atau jumlah karakter) dari naskah yang akan dikirim ke media tersebut.
  2. Persiapan dan pengiriman naskah
    1. Pilih tema yang sedang menjadi perbincangan (tren) saat itu.
    2. Judul tulisan yang menarik. Tidak lebih dari 4 kata.
    3. Sesuaikan jumlah halaman yang ditetapkan media. Supaya tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
    4. Gunakan istilah yang populer. Jangan yang rumit, kecuali dikirim ke media jurnal ilmiah.
    5. Ditulis dengan font Times New Roman; 12 pt; spasi ganda; ukuran kertas A4; margin kiri dan kanan 3 cm. Ini untuk memudahkan pembacaan oleh editor.
    6. Pastikan diedit huruf per huruf, kata per kata, dan isinya sebelum dikirim.
    7. Mengirim karya berbeda ke banyak media massa. Tapi bisa juga karya yang sama tetapi jika dimuat di satu media, maka Anda harus menghubungi seluruh media yang dikirimi naskah yang telah dimuat di media massa lain untuk dibatalkan alias jangan diterbitkan di media tsb.
  3. Faktor motivasi
    1. Jangan menyerah jika karya kita yang dikirim ke media massa tak pernah dimuat. Terus lakukan. Insya Allah, suatu saat pasti dimuat. Karena apa? Karena semakin sering mengirim tulisan berarti sering menulis, kian sering menulis pasti akan semakin mahir menuangkan gagasan dan mengembangkan kreativtas dan improviasi dalam menulis. Ayo, pasti bisa!
    2. Sering membaca perjalanan para penulis lokal atau penulis dunia dalam usahanya yang “jatuh-bangun” mengirim naskah ke media massa atau merintis karir sebagai penulis.
  4. Mencoba menerbitkan karya sendiri
    1. Jangan terpaku kepada media massa yang sudah sesak, sebagai penulis pemula mungkin kita akan kalah bersaing. Maka, mulailah ‘menarik’ minat media massa dari tulisan yang kita terbitkan sendiri dengan mencetak maupun di internet. Mulailah “menjual diri” kita dengan baik.
    2. Menerbitkan sendiri kini gampang, terutama di internet. Buatlah blog [misalnya di BLOGSPOT.COM; WORDPRESS.COM; MULTIPLY.COM; FRIENDSTER.COM dll]
    3. Isi blog kita dengan rutin dan sesuai keinginan kita karena pasti bebas sensor sebab editornya adalah kita sendiri. Publikasikan blog kita kepada siapa pun-di mading sekolah/mailing list.

Semoga beberapa tips sederhana ini bisa memberi inspirasi dan menggerakkan Anda untuk segera menulis!

Salam,

O. Solihin

1) How Avodart works?
Avodart is used to prevent the conversion of testosterone into the body of dihydrotestosterone (DHT). When the shelter of testosterone to DHT, this could lead to the development of BHP or benign prostatic hyperplasia (BPH). When the body begins to produce BHP, it can lead to men with enlarged prostates. Avodart then give the body to improve urinary flow and may reduce the possibility of prostate surgery in the future. Avodart is sometimes combined with another drug, called tamsulsin.
avodart generic
2) When a generic is available for Avodart?
Generic for Avodart, dutasteride, is now available if you do not want to buy a brand name.
3) How do I use Avodart?
Avodart should be taken exactly the way your primary doctor has prescribed for you. It is important that the dosage has remained consistent and was only changed the recommendation of doctors. Avodart should be taken with a glass of water, with or without food. Make sure always swallow whole capsule. Avodart should never lament, chewed or opened. The drug can irritate your mouth, throat, or mouth, if it is open as always, swallows it whole with water.
buy avodart
4) How to buy a generic for Avodart?
Dutasteride can be purchased at most pharmacies.
5) How can I buy Avodart online?
avodart price
Avodart can be purchased online from. Buying online allows you to receive the same treatment as a pharmacy, but for a fraction of the price. It also eliminates the need to go to the pharmacy and wait for their turn to receive a regular addition. Buying online allows you to choose when you want delivered and have it treated immediately.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *