Assalaamu’alaikum warahmatullaah, Fellas!

yusupman.wordpress.com

Dalam perjalanan pulang kantor tiba-tiba saja saya teringat sebuah proverb jadul – tertulis di buku kursus bahasa Inggris jaman SMA, he.. –  bunyinya “Take care of your pennies, and the dollar will take care of you!”.

Wuaahh, kedengarannya mantap, ya? Artinya kira-kira mengajak kita rajin menabung, dari penny (koin, pecahan kecil) terus dikumpulkan sampai banyak nanti menjadi dollar (uang kertas, pecahan besar). Kalau dicari padanan dalam peribahasa Indonesia mungkin “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi duit, eh bukit”.

Tapi mengapa sih kita perlu menabung? Dalam analisa manajemen keuangan, menabung itu artinya menjadikan uang sebagai aset atau investasi. Berkembang terus tuh aset sampai kira-kira kita perlu, aset itu dapat kita cairkan untuk kemudian kita pakai.

Omong-omong tentang aset, saya jadi ingat emak saya. Dalam sebuah acara keluarga dulu beliau pernah bilang, “Aset saya mah anak-anak”. Nah ini dia yang benar. Emak saya memang top markotop! Aset terbaik memang cuma anak. Yaitu anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya, taiye!

Gimana nggak? Ingat dong… hadits tentang tiga amalan yang pahalanya selalu mengalir bahkan setelah kita meninggal dunia.

“Apabila manusia mati maka terputuslah (aliran pahala) amaliahnya kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (Muslim)

Nah ini nih, gak bakal nyesel dunia akhirat. Tapi – kembali ke topik – apa kita nggak boleh menabung? Ya tentu boleh dong. Tapi dengan kesadaran bahwa ini bukan aset yang paling bagus. Terus punya tujuan khusus – nggak boleh asal numpuk uang – misal untuk biaya pendidikan si Eneng atau si Entong nantinya.

Terus, kalau kita berhasil menabung tapi anak berantakan sifatnya – Sorry morry, doi nggak jadi anak sholeh – macam yang sering kita lihat di gossiptainment, si bokap kaya raya tapi anak nikah karena MBA. Ada juga tuh peribahasanya, “Penny wise pound stupid!”

Ngurusin hal kecil aje ente bagus, tapi hal besar ente loyo!!

Astagfirullaahal ‘adzhim.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaah,

Aintsorangan-Inc.

#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *