Sejarah tulisan dimulai sekitar 5000 tahun yang lalu, ketika peradaban Mesopotamia, Mesir, dan India kuno mulai mengembangkan sistem tulisan. Pada awalnya, sistem tulisan menggunakan lambang-lambang untuk mewakili kata dan frasa dalam bahasa tertentu. Tulisan pertama yang diketahui adalah aksara paku dari peradaban Sumeria di Mesopotamia yang muncul sekitar tahun 3500 SM. Aksara paku digunakan untuk menulis berbagai dokumen, seperti surat-surat, undang-undang, dan catatan perdagangan.
Sistem tulisan hieroglif Mesir kuno muncul sekitar tahun 3200 SM dan digunakan untuk menulis berbagai dokumen, seperti naskah agama, teks sejarah, dan surat-surat. Sistem tulisan hieroglif terdiri dari gambar-gambar yang mewakili kata-kata dan frasa dalam bahasa Mesir. Pada awalnya, hieroglif hanya digunakan oleh para imam dan bangsawan, namun kemudian digunakan secara lebih luas oleh masyarakat umum.
Sistem tulisan aksara Brahmi dari India kuno muncul sekitar tahun 300 SM dan digunakan untuk menulis berbagai dokumen, seperti teks agama, hukum, dan sastra. Aksara Brahmi awalnya terdiri dari 35 lambang yang mewakili konsonan dalam bahasa Sanskerta. Sistem tulisan aksara Brahmi kemudian berkembang menjadi berbagai sistem tulisan lainnya, seperti aksara Kharosthi dan aksara Devanagari.
Pada abad ke-7 atau ke-8 Masehi, orang Arab mengembangkan sistem tulisan aksara Arab, yang digunakan untuk menulis bahasa Arab dan berbagai bahasa lainnya yang ditulis dalam aksara Arab, seperti bahasa Persia dan bahasa Urdu. Sistem tulisan aksara Arab kemudian menjadi sistem tulisan yang sangat penting dalam dunia Islam, digunakan untuk menulis Al-Qur’an, hadis, dan teks-teks keagamaan lainnya.
Dalam abad ke-15, Johannes Gutenberg mengembangkan mesin cetak, yang memungkinkan pembuatan buku dalam jumlah besar secara efisien. Mesin cetak Gutenberg ini mempercepat penyebaran tulisan dan membuka jalan bagi pencetakan buku-buku dalam jumlah besar. Sejak saat itu, teknologi pencetakan terus berkembang, termasuk teknologi offset, mesin cetak digital, dan pencetakan 3D.
Dalam era digital saat ini, tulisan berkembang menjadi bentuk yang lebih canggih, seperti situs web, blog, dan media sosial. Teknologi digital memungkinkan pembuatan dan penyebaran tulisan secara cepat dan mudah di seluruh dunia. Pada saat yang sama, teknologi juga memungkinkan pengembangan sistem tulisan baru, seperti emoji, yang menjadi bagian penting dari komunikasi digital modern. Dalam waktu yang relatif singkat, tulisan telah berkembang dari sistem lambang sederhana menjadi bentuk komunikasi yang sangat canggih dan terus berkembang dengan pesat. @menuliskreatif