Sejak PERMATA berhenti terbit itu aku hidup “terlunta-lunta” di Bogor. Nginep di tempat kos teman, dan juga sekretariat kegiatan dakwah bareng temen-temen aktivis lainnya. Sebab, untuk ngekos sendiri kayaknya belum bisa waktu itu karena persoalan finansial. Jadi deh diriku ini sebagai nomaden,…
read moreO. Solihin Ketika kelas 4 di Sekolah Menengah Analis Kimia di Bogor itu, tahun 1992, aku memang masih menulis, tapi karena banyaknya kesibukan urusan sekolah, keterampilan menulisku sempat terhambat dan nggak diasah. Soalnya emang jarang berlatih nulis lagi. Tapi, aktivitas membaca sih…
read moreO. Solihin Sejak kecil (sebelum masuk SD), sebagaimana umumnya anak-anak aku punya cita-cita. Waktu itu ingin jadi dokter. Sebenarnya cita-citaku itu karena ikut-ikutan aja dengan anak yang lain. Kebetulan profesi dokter sering aku lihat dan dengar. Selain itu, karena di kampung, informasi…
read moreMenulis itu sangat menyenangkan. Baik tulisan nonfiksi maupun fiksi. Menurut saya, menulis jauh lebih menyenangkan ketimbang berbicara. Menulis lebih leluasa dalam mengembangkan ide dan memaparkan fakta. Bahkan menulis bisa sangat sistematis dalam memberikan runutan. Sementara berbicara seringkali dibatasi waktu dan dituntut untuk…
read more